9 Oktober 2011

Rp100 Tahun 1977, Uang Badak Jawa

Rp100 Tahun 1977, Uang Badak Jawa





Gambar depan (obverse):
Seekor badak jawa dalam hutan tropis di sebelah kiri, tulisan "BANK INDONESIA" bersusun-susun atas ke bawah dengan angka '100' dan tulisan "SERATUS RUPIAH" besar di tengah, lingkaran putih dengan watermark pada sisi kanan. Angka "100" yang merupakan nominal uang pada sudut kiri-atas, kiri-bawah dan kanan-bawah, Garuda Pancasila kecil di sudut kanan-atas.

Angka "1977" yang merupakan tahun terbit uang terletak di bagian tengah-bawah, diikuti tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Rachmat Saleh, dan Direktur Arifin M. Siregar. Di sebelah paling bawah bagian tengah, tepatnya di bawah ornamen hias, terdapat tulisan "Perum Percetakan Uang RI IMP" yang menerangkan perusahaan pencetak uang.

Gambar belakang (reverse):
Gambar suasana kawanan badak jawa berkeliaran dalam habitatnya di hutan hujan tropis mengisi 2/3 bagian uang, lingkaran putih dengan watermark di sisi kiri. Angka "100" dengan tiga jenis tulisan (font) berbeda terletak di sudut kiri-atas, kiri bawah dan kanan-atas, lalu tulisan "SERATUS RUPIAH" pada sisi kanan-bawah. Di bawah tulisan "SERATUS RUPIAH" terdapat peringatan mengenai larangan memalsu atau meniru uang kertas lengkap dengan ancaman hukuman penjara bagi pelakunya.

Tulisan "BANK INDONESIA" di sisi tengah-atas, dilengkapi nomor seri tepat di bawahnya dan pada bagian kanan-bawah uang.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di sisi tengah-atas dan kanan-bawah uang.

Tahun terbit:
1977, sesuai yang tertera di uang.

Tandatangan:
Rachmat Saleh (Gubernur Bank Indonesia 1973-1983)
Arifin M. Siregar (Direktur)

Ukuran:
144 x 72 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

8 Oktober 2011

Rp100 Tahun 1984, Uang Burung Dara

Rp100 Tahun 1984, Uang Burung Dara





Gambar depan (obverse):
Burung Dara Mahkota (Goura victoria) di tengah rimbunnya hutan tropis pada sebelah kiri, tulisan "BANK INDONESIA" bersusun-susun atas ke bawah dengan angka '100' dan tulisan "SERATUS RUPIAH" besar di tengah, lingkaran putih dengan watermark pada sisi kanan. Angka "100" yang merupakan nominal uang pada sudut kiri-atas dan kanan-bawah, Garuda Pancasila kecil di sudut kanan-atas, ornamen tulisan "BI" pada sudut kiri-bawah.

Angka "1984" yang merupakan tahun terbit uang terletak di bagian tengah-bawah, diikuti tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Arifin M. Siregar, dan Direktur Sujitno Siswowidagdo. Di bagian luar desain, tepatnya di tepi bawah, terdapat tulisan "Heru Soeroso Del" pada sisi kiri dan "Perum Percetakan Uang RI IMP" pada sisi kanan. Bagian pertama menerangkan nama perancang uang, sedangkan bagian kedua menerangkan perusahaan pencetak uang.

Gambar belakang (reverse):
Gambar Bendungan Asahan yang berlokasi di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada 2/3 bagian uang. Di sebelah kiri terdapat lingkaran putih dengan watermark. Angka "100" yang merupakan nominal uang terletak pada sudut kiri-atas dan kanan-bawah uang, tulisan "BANK INDONESIA" pada tengah atas, dan peringatan mengenai larangan meniru atau memalsukan uang kertas beserta ancaman hukuman penjara dalam kotak kecil pada bagian tengah-bawah.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di sisi kiri-bawah dan kanan-atas pada bagian belakang uang.

Tahun terbit:
1984, sesuai yang tertera di uang.

Tandatangan:
Arifin M. Siregar (Gubernur Bank Indonesia 1983-1988)
Sujitno Siswowidagdo (Direktur)

Ukuran:
133 x 64 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

7 Oktober 2011

Rp100 Tahun 1992, Uang Perahu Layar

Rp100 Tahun 1992, Uang Perahu Layar





Gambar depan (obverse):
Perahu Phinisi tengah mengarungi lautan di sebelah kiri, tulisan "SERATUS RUPIAH" dalam ornamen hias di sebelah kanan. Angka "100" terletak di sudut kanan bawah, tepat di bawah tulisan "SERATUS RUPIAH", dan kiri atas. Tulisan "BANK INDONESIA" berjejer dengan logo Garuda Pancasila kecil di sebelah kanan atas.

Angka "1992" yang merupakan tahun terbit uang terletak bersusun dari atas ke bawah dengan tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Adrianus Mooy, dan Direktur Sujitno Siswowidagdo. Di tepi luar bawah-kanan uang terdapat "Perum Percetakan Uang RI IMP" yang diikuti dengan tahun pencetakan uang, mulai 1992 hingga 1998.

Gambar belakang (reverse):
Gunung Anak Krakatau tengah mengeluarkan asap pekat di sebelah kanan, bagian putih berbentuk lingkaran dengan watermark pada bagian tengah, ornamen hias di sebelah kiri. Tulisan peringatan mengenai larangan meniru atau memalsukan uang kertas pada kotak berornamen di sebelah tengah-bawah uang.

Angka "100" yang merupakan nominal uang terletak di sudut kanan-bawah dan kiri-atas, nomor seri uang pada bagian kiri-bawah dan kanan-atas. Tulisan "BANK INDONESIA" pada bagian tengah-atas uang.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di sisi kiri-bawah dan kanan atas pada bagian belakang uang.

Tahun terbit:
1992, sesuai yang tertera di uang.
Tahun pencetakan masing-masing uang berbeda, dapat dilihat pada sisi kanan-bawah pada bagian depan, dalam tulisan "Perum Percetakan Uang RI IMP" yang diikuti tahun pencetakan.

Tandatangan:
Adrianus Mooy (Gubernur Bank Indonesia 1988-1993)
Sujitno Siswowidagdo (Direktur)

Ukuran:
136 x 68 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

6 Oktober 2011

Uang Mahar: Rp5 Tahun 1959

Uang Mahar: Rp5 Tahun 1959




Gambar depan (obverse):
Bunga tuberose (sejenis mawar) di tengah-tengah uang diapit oleh ornamen hias pada kanan-kirinya, tulisan 'LIMA RUPIAH' di sebelah kanan agak atas, tulisan "BANK INDONESIA" pada tengah atas, angka "5" besar-besar pada sudut kanan atas-bawah dan kiri bawah.

Tanggal penerbitan uang ditandai dengan tulisan "Djakarta, 1 Januari 1959" pada bagian tengah bawah, diapit tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Loekman Hakim, dan Direktur TRB Sabaroedin. Di bagian luar desain uang, terdapat tulisan kecil berbunyi "Thomas de la Rue" yang merupakan nama percetakan tempat uang Rp5 tahun 1959 diproduksi.

Gambar belakang (reverse):
Lingkaran putih dengan watermark Garuda Pancasila di tengah, diapit empat ekor burung sunbird yang tengah menghisap madu bunga. Terdapat ornamen hias di bagian kanan-kiri luar, serta pojok kanan-kiri bawah. Terdapat tulisan peringatan mengenai larangan pemalsuan atau meniru uang kertas beserta ancaman hukuman penjara yang dicetak kecil-kecil pada bagian tengah bawah. Angka lima dalam kotak di sudut kanan atas dan kiri bawah.

Nomor seri:
Angka "5" diikuti variasi tiga huruf dan lima angka, terletak pada sisi kiri-tengah dan kanan-atas bagian depan uang. Ada juga yang memiliki variasi dua huruf.

Tahun terbit:
1 Januari 1959, sesuai yang tertera di sebelah tengah bawah pada bagian depan uang.

Tandatangan:
Loekman Hakim (Gubernur Bank Indonesia 1958-1959)
TRB Sabaroedin (Direktur)

Ukuran:
125 x 65 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

5 Oktober 2011

Uang Mahar: Rp5 Tahun 1958

Uang Mahar: Rp5 Tahun 1958





Gambar depan (obverse):
Wanita sedang membatik di sebelah kiri, tulisan 'LIMA RUPIAH' besar-besar dalam ornamen hias di bawah tulisan "BANK INDONESIA" pada tengah-tengah uang, plus lingkaran putih dengan watermark pada sebelah kanan uang. Sebuah ornamen kehijauan di bagian tengah bawah uang, diapit oleh tanda tangan Gurbernur Bank Indonesia saat itu, Loekman Hakim, dan Direktur TRB Sabaroedin. Angka lima yang merupakan nominal uang terdapat pada sudut kiri atas dan kanan bawah.

Gambar belakang (reverse):
Rumah tradisional Jawa Tengah lengkap dengan pepohonan dan pagar pekarangan di bagian tengah, lingkaran putih dengan watermark pada bagian kiri, dan corak batik di sisi kanan uang. Angka lima yang merupakan nominal uang terdapat pada sudut kiri atas dan kanan bawah. Nomor seri uang tertera di bagian kanan-kiri atas.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, tertera pada sebelah kanan-kiri atas bagian belakang uang.

Tahun terbit:
1958, tidak tertera pada uang.

Tandatangan:
Loekman Hakim (Gubernur Bank Indonesia 1958-1959)
TRB Sabaroedin (Direktur)

Ukuran:
135 x 65 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

4 Oktober 2011

Uang Mahar: Rp10 Tahun 1959

Uang Mahar: Rp10 Tahun 1959




Gambar depan (obverse):
Lingkaran putih di tengah-tengah, dikelilingi empat kuntum bunga. Tulisan "BANK INDONESIA" di tengah atas, diapit oleh angka "10" besar dalam ornamen hias di sisi kanan-kiri atas. Ornamen dengan warna dominan merah menjadi corak utama. Tulisan "Djakarta, 1 Januari 1959" di tengah bawah, diapit oleh tanda tangan Gubernur Bank Indonesia Loekman Hakim dan Direktur TRB Sabaroedin.

Gambar belakang (reverse):
Warna dominan hijau terang. Terdapat lingkaran putih di tengah, dikelilingi empat ekor burung kakatua yang tengah hinggap di atas ranting pada kiri-kanan lingkaran. Tulisan angka "10" dalam kotak di sudut kanan-kiri bawah uang.

Nomor seri:
Angka '10' di depan dengan variasi tiga huruf dan lima angka, terletak di bagian depan uang pada sisi kanan atas dan kiri bawah uang. Ada juga variasi huruf dan angka lainnya, tapi selalu didahului oleh angka '10' sebagai penanda nominal uang.

Tahun terbit:
1 Januari 1959, sesuai yang tertera di bagian depan uang.

Tandatangan:
Loekman Hakim (Gubernur Bank Indonesia (1958-1959)
TRB Sabaroedin (Direktur)

Ukuran:
133 x 68 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.

3 Oktober 2011

Uang Mahar: Rp1 Tahun 1956

Uang Mahar: Rp1 Tahun 1956





Gambar depan (obverse):
Angka satu besar dalam ornamen hias di sebelah kiri, potret gadis Jawa tampak samping di sebelah kanan, tulisan "SATU RUPIAH" bersama ornamen dan gambar dua burung berhadap-hadapan di tengah. Di bagian bawahnya terdapat tahun terbit uang dan tanda tangan Menteri Keuangan saat itu, Jusuf Wibisono.

Gambar belakang (reverse):
Garuda Pancasila di tengah-tengah uang, diapit angka satu besar dalam hiasan ornamen di sebelah kanan-kiri uang. Di atas gambar Garuda Pancasila terdapat tulisan "REPUBLIK INDONESIA" dan di bawahnya terdapat peringatan untuk tidak memalsukan atau meniru uang kertas atau akan dikenai hukuman penjara oleh pihak berwajib.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di bagian belakang uang pada sisi kanan-kiri bawah uang.

Tahun terbit:
1956, sesuai yang tertera di uang.

Tandatangan:
Jusuf Wibisono (Menteri Keuangan Republik Indonesia 1956-1957)

Ukuran:
130 x 60 mm.


Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.
Uang Mahar: Rp1 Tahun 1961

Uang Mahar: Rp1 Tahun 1961





Gambar depan (obverse):
Gambar sejumlah petani tengah memanen padi di sawah pada sebelah kiri, ornamen hias menempati 2/3 bagian uang pada sebelah kiri tulisan, dengan tulisan "BANK INDONESIA" yang bersusun atas ke bawah dengan tulisan kecil "TANDA PEMBAJARAN JANG SAH" dan "SATU RUPIAH" di atasnya. Lalu di bawahnya lagi terdapat tulisan "MENTERI KEUANGAN" beserta tanda tangan Menteri Keuangan saat itu, RM Notohamiprodjo.

Angka "1" yang merupakan nominal uang terdapat di sudut kanan-kiri sebelah bawah uang. Sedangkan angka "1961" yang merupakan tahun penerbitan uang berada di bawah tanda tangan Menteri Keuangan.

Gambar belakang (reverse):
Angka "1" berukuran besar dalam ornamen hias di sebelah kiri - satu lagi berukuran lebih kecil di pojok kanan atas, gambar aneka hasil panen di tengah. Lalu ada pula tulisan peringatan untuk tidak meniru atau memalsukan uang yang dicetak kecil-kecil pada bagian tengah atas uang. Nomor seri tercetak pada bagian kiri-kanan bawah.

Nomor seri:
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di bagian belakang uang pada sisi kanan-kiri bawah uang.

Tahun terbit:
1961, sesuai yang tertera di uang.

Tandatangan:
R.M. Notohamiprodjo (Menteri Keuangan Republik Indonesia 1960-1963)

Ukuran:
120 x 60 mm.

Catatan: Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.